Konversi Energi Surya dengan PLTS, Fisika UM Optimalisasi Budidaya ikan lele di Komunitas Urban Farming Kota Malang

Fisika UM

Modernis.co, Malang – Krisis energi yang telah melanda seluruh dunia telah menjadi perhatian seluruh masyarakat dunia, ditambah dengan ancaman resesi yang membayangi berbagai negara di dunia. Para akademisi serta peneliti berlomba untuk menciptakan solusi yang dapat menjadi alternatif untuk mengurangi dampak krisis dari sisi energi. Salah satu solusi adalah mengembangkan  Pembangkit listrik tenaga surya dengan memanfaatkan energi cahaya dari matahari yang melimpah, selalu tersedia, namun murah. Energi cahaya ini selanjutnya diubah menjadi energi listrik menggunakan panel surya.

Regulasi yang masih belum tersusun rapi dalam program konversi energi menjadikan pihak swasta mulai berlomba memberikan penawaran menarik kepada masyarakat untuk mengadopsi teknologi yang ramah lingkungan serta murah ini. Dengan sistem hybrid, masyarakat bisa menyandingkan system kelistrikan PLN konvensional dengan system tenaga surya yang ditawarkan.

Merespon kebutuhan tersebut, Prof. Sunaryono dan tim melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat dengan bantuan hibah pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Internal Universitas Negeri Malang (UM), telah menerapkan Panel Surya sebagai alat pembangkit listrik mandiri untuk Optimalisasi Budidaya Ikan Lele Berbasis Sistem Biofloc-Aquaponic (8 Agustus 2022)

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat  yang dilakukan oleh Prof. Sunaryono, Prof. Markus Diantoro, Hendra Susanto, Ph.D, Prof. Ahmad Taufiq, serta mahasiswa Pascasarjana Fisika UM di bawah naungan SN Research Team ini bertujuan untuk membantu ketersediaan energi listrik yang ramah lingkungan, bebas biaya operasional, serta secara kontinu 24 jam untuk mentenagai pompa air serta pencahayaan sistem aquaponic dan bioflock untuk budidaya lele.

“Lokasi Jl. Jombang Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang ini dipilih karena kami ingin secara langsung berinteraksi serta memberikan solusi dengan para ibu-ibu PKK yang tergabung dalam komunitas Urban Farming RW 3 Gadingkasri dalam hal pemanfaatan energi baru dan terbarukan, disamping juga merencanakan integrasi antara kegiatan perikanan serta perkebunan swadaya masyarakat,” jelas Prof. Sunaryono.

Ibu Misnah sebagai salah satu pegiat komunitas Urban Farming RW.3 Gadingkasri pun juga mengaku senang dengan adanya peran serta Kerjasama dengan para dosen serta mahasiswa yang memberikan bantuan pendampingan dalam tahapan-tahapan penanaman hingga panen baru-baru ini.

“Baru saja akhir bulan September lalu, kami sudah panen pertama untuk sayur Sawi hijau dan Kangkung aquaponic. Sekarang lagi menyiapkan benih baru untuk ditanam” terang Bu Misnah.

Dengan memanfaatkan energi matahari untuk diubah menjadi energi listrik melalui Panel Surya 100Wp di atas rangka aquaponic dengan memanfaatkan baterai sebagai penyimpan daya serta perangkat hybrid sebagai pemadu antara listrik PLN dan sumber Baterai Panel Surya, maka ketersediaan energi listrik yang ramah lingkungan, bebas biaya operasional serta kontinu 24 jam dapat disediakan. Saat listrik pada baterai sudah mencapai standar daya minimum maka akan secara otomatis digantikan oleh listrik PLN hingga baterai terisi Kembali dan secara siklus berganti secara periodic.

“Kami harap kegiatan pengabdian ini dapat diterapkan di berbagai komunitas Urban Farming ibu-ibu PKK kelurahan di Kawasan Kota Malang sekitarnya karena selain memberikan pengetahuan baru, interaksi dan pendampingan dengan kalangan akademisi menjadi ajang kolaborasi dengan masyarakat secara dekat,”harap Pak Ahmad Mu’am Ketua RW.3 Kelurahan Gadingkasri. (E.P)

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment